Contoh Surat Persetujuan Orang Tua
Bagi sebagian orang, konseling menjadi pilihan untuk mengatasi masalah atau tantangan yang dihadapi dalam kehidupan. Namun, bagi orang yang masih di bawah umur, perlu ada persetujuan dari orang tua untuk mengikuti konseling. Berikut ini adalah contoh surat persetujuan orang tua mengikuti konseling.
Daftar Isi
Contoh Surat Persetujuan Orang Tua Mengikuti Konseling
Berikut ini adalah contoh surat persetujuan orang tua yang bisa digunakan sebagai referensi:
Kepada Yth,
Nama Orang Tua
Alamat Rumah
Di – Tempat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dalam rangka membantu anak kami dalam mengatasi masalah yang dihadapinya, kami memberikan izin kepada anak kami yang bernama Nama Anak Untuk mengikuti Program Konseling yang disediakan dan diadakan di sekolah / puskesmas / klinik / tempat konseling lainnya.
Kami, orang tua / wali dari Nama Anak, memberikan izin untuk:
- Menghadiri, melakukan prosedur dan memberikan data, jika dibutuhkan oleh pelaksana program konseling.
- Menerima saran dan masukan dari tenaga konselor yang ditunjuk oleh penyelenggara.
- Menerima laporan berkala mengenai perkembangan konseling.
Kami selaku orang tua / wali menyetujui dan memahami penuh maksud dan tujuan dari program konseling dan kami mengajak Nama Anak untuk menindaklanjuti program ini dengan sebaik-baiknya.
Demikian surat persetujuan ini kami buat dengan sebenarnya dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Atas kepercayaan yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tanda tangan orang tua / wali
Contoh Surat Persetujuan Dari Orang Tua Untuk Menikah
Selain untuk konseling, persetujuan orang tua juga dibutuhkan jika seorang anak ingin menikah sebelum mencapai usia yang telah ditentukan oleh undang-undang. Berikut ini adalah contoh surat persetujuan dari orang tua untuk menikah.
Kepada Yth,
Nama Penghulu / Pejabat yang Berwenang
Di – Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama Orang Tua Pria / Wali (jika Pria belum berusia 21 tahun) :
- Umur :
- Pekerjaan:
- Alamat:
- Nama Orang Tua Wanita / Wali (jika Wanita belum berusia 16 tahun) :
- Umur :
- Pekerjaan:
- Alamat:
Putra dan Putri kami, yang bernama:
- Nama Lengkap Pria
- Tempat, Tanggal Lahir :
- Pekerjaan:
- Alamat:
- Nama Lengkap Wanita :
- Tempat, Tanggal Lahir :
- Pekerjaan:
- Alamat:
berencana untuk melangsungkan pernikahan pada:
- Tanggal :
- Jam:
- Tempat:
Berdasarkan itu, Kami selaku Orang Tua / Wali dalam hal ini memberikan persetujuan dan tidak keberatan untuk melangsungkan pernikahan kedua anak kami diatas.
Dengan ini juga kami menyatakan :
- Bahwa pasangan di atas dibenarkan menikah menurut hukum dan agama;
- Bahwa pasangan di atas dapat hidup mandiri;
- Bahwa pasangan di atas telah memperoleh pendidikan yang cukup dan mempunyai penghasilan yang cukup serta dapat memeliki tempat tinggal sendiri;
- Bahwa pada saat ini tidak sedang ada perkara hukum yang dijalankan oleh pasangan di atas baik perdata maupun pidana;
- Bahwa pihak keluarga serta lingkungan sekitar menyambut baik rencana pernikahan pasangan di atas;
- Bahwa para saksi yang nama dan alamatnya tercantum di bawah ini akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran persyaratan-persyaratan pernikahan yang diisyaratkan tersebut di atas.
Demikianlah surat permohonan persetujuan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penulisan nama maupun identitas salah satu dari kedua belah pihak, kami bersedia memperbaikinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak, kami sekeluarga mengucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Surat Persetujuan ini dibuat oleh:
Nama Orang Tua / Wali
Alamat
No. Telp
Persetujuan orang tua memang perlu dalam beberapa hal tertentu, seperti konseling atau pernikahan anak di bawah umur. Namun, bagaimana jika orang tua tidak memberikan persetujuan?
Apa Itu Jalan Keluar Bagi Anak yang Tidak Mendapatkan Persetujuan Orang Tua?
Bila orang tua menolak mengizinkan anak untuk melakukan hal tertentu, misalnya menikah di bawah umur atau mengikuti konseling, anak bisa mencari bantuan melalui jalur hukum.
Dalam hal ini anak bisa mencari bantuan dari Dinas Sosial atau melalui jalur hukum di Pengadilan Agama. Namun, proses ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup panjang dan memerlukan proses yang cukup menyita waktu dan pikiran.
Tidak hanya itu, bantuan hukum juga membutuhkan biaya yang cukup besar, mulai dari biaya administrasi, biaya jasa hukum dan masih banyak lagi. Jadi sangat penting bagi anak untuk melakukan pertimbangan matang sebelum memilih jalur hukum.
Mengapa Persetujuan Orang Tua Dibutuhkan?
Persetujuan orang tua dibutuhkan terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan anak di bawah umur, seperti menikah dan mengikuti konseling. Hal ini untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perhatian dan pengawasan dari orang tua yang bertanggung jawab atas dirinya.
Dengan adanya persetujuan orang tua, maka dapat meminimalisir risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada anak. Persetujuan orang tua juga dapat memastikan bahwa anak telah memahami tentang keputusan yang diambil dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang nanti terjadi.
Kapan Persetujuan Orang Tua Dibutuhkan?
Persetujuan orang tua dibutuhkan dalam beberapa hal, seperti:
- Pernikahan anak di bawah umur
- Anak yang ingin mengikuti konseling
- Anak yang ingin melakukan pengobatan atau operasi
- Anak yang ingin melakukan perjalanan keluar kota atau keluar negeri tanpa didampingi oleh orang tua / wali
Hal-hal tersebut sebenarnya bisa saja dilakukan tanpa persetujuan orang tua, namun akan berakibat pada pelanggaran hukum. Jadi sangat penting bagi anak untuk mendapatkan persetujuan dari orang tua dalam segala hal yang berhubungan dengan dirinya.
Dimana Anak Bisa Mendapatkan Konseling?
Anak bisa mendapatkan konseling dari berbagai tempat, seperti:
- Puskesmas
- Klinik
- Sekolah
- LSM
- Praktisi konseling lainnya
Anak juga bisa mencari informasi lebih lanjut tentang konseling melalui buku atau media online, seperti website atau sosial media. Namun, pastikan memilih tempat konseling yang terpercaya agar anak mendapatkan pelayanan konseling yang maksimal.
Apa Kelebihan Menjalani Konseling?
Mengikuti konseling memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Bisa membantu menyelesaikan masalah atau tantangan yang dihadapi dalam kehidupan
- Dapat mengurangi stres dan kecemasan
- Bisa memperbaiki hubungan interpersonal
- Bisa meningkatkan harga diri
- Bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam mengatasi masalah
Meski begitu, keberhasilan konseling tergantung pada seberapa serius dan berkomitmennya seseorang dalam menjalani konseling tersebut. Hal ini juga ditentukan oleh kemampuan konselor dalam menangani kasus yang dihadapi oleh klien.
Apa Kekurangan Menjalani Konseling?
Seperti halnya dalam segala hal, mengikuti konseling juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan dari konseling antara lain:
- Memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar
- Tidak semua orang bisa merasa nyaman dengan konseling
- Terlalu sering mengikuti konseling bisa membuat seseorang tergantung pada konselor
- Konseling tidak selalu memberikan solusi yang dapat memuaskan semua pihak terkait
Namun, kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seseorang memilih tempat konseling yang terpercaya dan memenuhi kriteria yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Bagaimana dan Kapan Konseling Dapat Membantu?
Konseling dapat membantu apabila dilakukan pada saat yang tepat dan dengan konselor yang tepat pula. Konseling dapat membantu dalam beberapa hal, di antaranya:
- Mengatasi masalah pribadi atau keluarga
- Meningkatkan kemampuan dalam mengatasi konflik
- Meningkatkan harga diri
- Meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi
Konseling akan lebih efektif apabila dilakukan secara rutin dan konsisten, terlebih lagi jika orang tua / wali mendukung dan memonitor jalannya konseling. Konseling juga dapat diadakan secara individu atau kelompok, tergantung dari kebutuhan klien.
Apa Cara Mendapatkan Bantuan Hukum Jika Tidak Mendpatkan Persetujuan Orang Tua?
Bila orang tua tidak memberikan persetujuan, maka anak bisa mencari bantuan hukum dari beberapa institusi, seperti:
- Dinas Sosial
- Pengadilan Agama
- Lembaga Swadaya Masyarakat
- Komisi Perlindungan Anak
Setiap institusi memiliki aturan dan mekanisme yang berbeda-beda dalam memberikan bantuan hukum. Oleh karena itu, sangat penting bagi anak untuk mencari informasi lebih lanjut terlebih dahulu sebelum memilih institusi pemberi bantuan hukum.
Contoh Kasus Anak yang Tidak Mendapat Persetujuan Orang Tua
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, persetujuan orang tua memang sangat dibutuhkan terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan anak di bawah umur. Berikut ini adalah contoh kasus anak yang tidak mendapatkan persetujuan orang tua untuk menikah.
Di Kabupaten Aceh, seorang putri berusia 17 tahun bernama Nia (bukan nama sebenarnya) melakukan pernikahan dengan seorang pria bernama Rony. Namun, orang tua Nia tidak merestui pernikahan tersebut karena Rony berusia lebih tua dan memiliki penghasilan yang tidak stabil.
Setelah mengalami penolakan dari orang tua, Nia akhirnya mengadu kepada Komisi Perlindungan Anak dan berharap bisa mendapatkan persetujuan. Namun, setelah melalui sebuah proses, akhirnya Nia harus menerima kenyataan bahwa pernikahan tersebut tidak dapat dilangsungkan.
Kejadian seperti ini memperlihatkan betapa pentingnya persetujuan orang tua terutama untuk anak yang belum dewasa. Namun, apabila anak merasa yakin dan siap untuk melangkahi batasan tersebut, maka dibutuhkan dukungan dan pemahaman yang lebih serta bantuan hukum dari berbagai institusi yang tersedia.
Kesimpulan
Menjalani konseling mungkin menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk mengatasi masalah atau tantangan yang dihadapinya. Namun, persetujuan orang tua dibutuhkan terutama untuk anak di bawah umur untuk meminimalisir risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada anak.
Bila orang tua tidak memberikan persetujuan, maka anak bisa mencari bantuan melalui jalur hukum. Namun, proses ini memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar, sehingga sangat penting bagi anak untuk melakukan pertimbangan matang sebelum memilih jalur hukum.
Konseling dapat membantu dalam mengatasi masalah pribadi atau keluarga, meningkatkan kemamp