Contoh Surat Teguran Pns

Berbicara mengenai dunia kerja, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap perusahaan memiliki peraturan dan kebijakan yang harus diikuti oleh seluruh karyawan. Salah satu yang menjadi fokus penting adalah disiplin dan kehadiran karyawan di tempat kerja. Namun, terkadang masih saja ada pegawai yang tidak mematuhi aturan tersebut, seperti tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas. Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya pihak atasan akan memberikan surat teguran tertulis sebagai bentuk peringatan resmi. Nah, sebagai pegawai negeri sipil, Anda tentu saja tidak ingin mendapatkan surat teguran tersebut, bukan? Untuk menghindari hal tersebut, simak contoh surat teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja 2022 berikut ini.

Contoh Surat Teguran Tertulis bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja 2022 #1

Contoh Surat Teguran Tertulis bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja 2022

Apa itu Surat Teguran Tertulis?

Surat teguran tertulis adalah bentuk peringatan resmi yang diberikan oleh pihak atasan kepada pegawai yang melanggar disiplin atau aturan yang ditetapkan di dalam perusahaan.

Mengapa Surat Teguran Tertulis Dibutuhkan?

Surat teguran tertulis dibutuhkan sebagai bentuk peringatan resmi kepada pegawai yang tidak mematuhi aturan atau melanggar disiplin saat bekerja. Selain itu, surat teguran juga sebagai bentuk pengamanan perusahaan dari tuntutan hukum yang mungkin timbul jika pegawai tidak memperbaiki diri setelah diberikan teguran.

Kapan Surat Teguran Tertulis Diberikan?

Surat teguran tertulis diberikan setelah pihak atasan memberikan peringatan lisan dan pegawai masih tetap melanggar aturan yang ditetapkan. Surat teguran tertulis diberikan sebagai bentuk peringatan serius dan perlu dipatuhi dengan penuh tanggung jawab.

Dimana Surat Teguran Tertulis Diberikan?

Surat teguran tertulis diberikan langsung kepada pegawai yang bersangkutan dan diarsipkan sebagai catatan resmi perusahaan.

Kelebihan Surat Teguran Tertulis

  1. Memberikan peringatan resmi
    Surat teguran tertulis memberikan peringatan resmi kepada pegawai yang melanggar aturan atau disiplin kerja. Dengan begitu, diharapkan pegawai bersangkutan dapat memperbaiki diri dan tidak melakukan kesalahan serupa di masa yang akan datang.
  2. Sebagai bukti resmi
    Surat teguran tertulis juga sebagai bukti resmi peraturan atau aturan kerja yang dilanggar oleh pegawai. Dengan adanya bukti tersebut, perusahaan akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah jika terjadi perselisihan antara pegawai dan perusahaan.
  3. Memberikan pemahaman yang jelas
    Dalam surat teguran tertulis, perusahaan akan menjelaskan secara jelas aturan atau peraturan kerja yang dilanggar oleh pegawai. Dengan begitu, pegawai tersebut akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai aturan yang harus dipatuhi.

Kekurangan Surat Teguran Tertulis

  1. Mengganggu hubungan kerja
    Surat teguran tertulis dapat mengganggu hubungan kerja antara pegawai dan pihak atasan. Hal tersebut dapat terjadi jika surat teguran tersebut tidak disusun dengan baik dan malah menimbulkan perasaan tidak nyaman atau tidak adil terhadap pegawai tertentu.
  2. Tidak menghilangkan kesalahan
    Meskipun sudah diberikan surat teguran tertulis, tidak menjamin bahwa pegawai tersebut akan memperbaiki diri. Ada beberapa pegawai yang tetap melanggar disiplin meskipun sudah diberikan peringatan resmi.
  3. Menimbulkan ketidakpercayaan
    Surat teguran tertulis juga dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari pihak lain, seperti klien atau mitra, jika surat tersebut tersebar ke publik. Hal ini dapat membuat reputasi perusahaan menjadi buruk.

Bagaimana Menyusun Surat Teguran Tertulis yang Baik?

Untuk menyusun surat teguran tertulis yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

  1. Melampirkan aturan yang dilanggar
    Dalam surat teguran tertulis, perlu dituliskan aturan kerja yang dilanggar oleh pegawai bersangkutan. Hal ini sebagai bentuk penjelasan yang jelas dan mudah dimengerti oleh pegawai.
  2. Tidak menggunakan bahasa yang kasar
    Surat teguran tertulis harus disusun dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan pegawai yang bersangkutan.
  3. Tidak menuduh tanpa bukti yang jelas
    Sebelum memberikan surat teguran tertulis, perlu dilakukan investigasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pegawai tersebut benar-benar melanggar aturan atau disiplin kerja.
  4. Memberikan sanksi yang tepat
    Selain memberikan surat teguran tertulis, perusahaan juga perlu memberikan sanksi yang tepat, seperti pemotongan gaji atau sanksi lainnya, agar pegawai tersebut merasa adanya konsekuensi dari tindakannya.

Cara Menghindari Surat Teguran Tertulis

Tentu saja, sebagai pegawai negeri sipil, Anda tidak ingin menerima surat teguran tertulis dari atasan Anda, bukan? Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Mematuhi aturan dan disiplin kerja
    Hal paling utama adalah mematuhi aturan dan disiplin kerja yang sudah ditetapkan di dalam perusahaan. Jangan sampai Anda melakukan hal yang melanggar aturan tersebut.
  2. Melaporkan kehadiran dan absen secara jelas dan tepat waktu
    Pastikan untuk melaporkan kehadiran dan absen secara jelas dan tepat waktu kepada atasan Anda. Hal ini sebagai bukti bahwa Anda selalu hadir dan bekerja dengan baik.
  3. Memiliki alasan yang jelas ketika tidak bisa masuk kerja
    Jika memang ada keadaan tertentu yang membuat Anda tidak bisa masuk kerja, pastikan Anda memiliki alasan yang jelas dan segera memberitahu atasan Anda.
  4. Menerima kritikan dengan baik
    Jangan merasa tersinggung atau marah ketika menerima kritikan atau peringatan dari atasan. Cobalah untuk menerima dengan baik dan berkaca diri untuk memperbaiki kinerja Anda di masa yang akan datang.

Contoh Surat Teguran Tertulis Pegawai Negeri Sipil #2

Contoh Surat Teguran Tertulis Pegawai Negeri Sipil

Apa itu Surat Teguran Tertulis?

Surat teguran tertulis adalah bentuk peringatan resmi yang diberikan oleh pihak atasan kepada pegawai yang melanggar disiplin atau aturan yang ditetapkan di dalam perusahaan.

Mengapa Surat Teguran Tertulis Dibutuhkan?

Surat teguran tertulis dibutuhkan sebagai bentuk peringatan resmi kepada pegawai yang tidak mematuhi aturan atau melanggar disiplin saat bekerja. Selain itu, surat teguran juga sebagai bentuk pengamanan perusahaan dari tuntutan hukum yang mungkin timbul jika pegawai tidak memperbaiki diri setelah diberikan teguran.

Kapan Surat Teguran Tertulis Diberikan?

Surat teguran tertulis diberikan setelah pihak atasan memberikan peringatan lisan dan pegawai masih tetap melanggar aturan yang ditetapkan. Surat teguran tertulis diberikan sebagai bentuk peringatan serius dan perlu dipatuhi dengan penuh tanggung jawab.

Dimana Surat Teguran Tertulis Diberikan?

Surat teguran tertulis diberikan langsung kepada pegawai yang bersangkutan dan diarsipkan sebagai catatan resmi perusahaan.

Kelebihan Surat Teguran Tertulis

  1. Memberikan peringatan resmi
    Surat teguran tertulis memberikan peringatan resmi kepada pegawai yang melanggar aturan atau disiplin kerja. Dengan begitu, diharapkan pegawai bersangkutan dapat memperbaiki diri dan tidak melakukan kesalahan serupa di masa yang akan datang.
  2. Sebagai bukti resmi
    Surat teguran tertulis juga sebagai bukti resmi peraturan atau aturan kerja yang dilanggar oleh pegawai. Dengan adanya bukti tersebut, perusahaan akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah jika terjadi perselisihan antara pegawai dan perusahaan.
  3. Memberikan pemahaman yang jelas
    Dalam surat teguran tertulis, perusahaan akan menjelaskan secara jelas aturan atau peraturan kerja yang dilanggar oleh pegawai. Dengan begitu, pegawai tersebut akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai aturan yang harus dipatuhi.

Kekurangan Surat Teguran Tertulis

  1. Mengganggu hubungan kerja
    Surat teguran tertulis dapat mengganggu hubungan kerja antara pegawai dan pihak atasan. Hal tersebut dapat terjadi jika surat teguran tersebut tidak disusun dengan baik dan malah menimbulkan perasaan tidak nyaman atau tidak adil terhadap pegawai tertentu.
  2. Tidak menghilangkan kesalahan
    Meskipun sudah diberikan surat teguran tertulis, tidak menjamin bahwa pegawai tersebut akan memperbaiki diri. Ada beberapa pegawai yang tetap melanggar disiplin meskipun sudah diberikan peringatan resmi.
  3. Menimbulkan ketidakpercayaan
    Surat teguran tertulis juga dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari pihak lain, seperti klien atau mitra, jika surat tersebut tersebar ke publik. Hal ini dapat membuat reputasi perusahaan menjadi buruk.

Bagaimana Menyusun Surat Teguran Tertulis yang Baik?

Untuk menyusun surat teguran tertulis yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

  1. Melampirkan aturan yang dilanggar
    Dalam surat teguran tertulis, perlu dituliskan aturan kerja yang dilanggar oleh pegawai bersangkutan. Hal ini sebagai bentuk penjelasan yang jelas dan mudah dimengerti oleh pegawai.
  2. Tidak menggunakan bahasa yang kasar
    Surat teguran tertulis harus disusun dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan pegawai yang bersangkutan.
  3. Tidak menuduh tanpa bukti yang jelas
    Sebelum memberikan surat teguran tertulis, perlu dilakukan investigasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pegawai tersebut benar-benar melanggar aturan atau disiplin kerja.
  4. Memberikan sanksi yang tepat
    Selain memberikan surat teguran tertulis, perusahaan juga perlu memberikan sanksi yang tepat, seperti pemotongan gaji atau sanksi lainnya, agar pegawai tersebut merasa adanya konsekuensi dari tindakannya.

Cara Menghindari Surat Teguran Tertulis

Tentu saja, sebagai pegawai negeri sipil, Anda tidak ingin menerima surat teguran tertulis dari atasan Anda, bukan? Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Mematuhi aturan dan disiplin kerja
    Hal paling utama adalah mematuhi aturan dan disiplin kerja yang sudah ditetapkan di dalam perusahaan. Jangan sampai Anda melakukan hal yang melanggar aturan tersebut.
  2. Melaporkan kehadiran dan absen secara jelas dan tepat waktu
    Pastikan untuk melaporkan kehadiran dan absen secara jelas dan tepat waktu kepada atasan Anda. Hal ini sebagai bukti bahwa Anda selalu hadir dan bekerja dengan baik.
  3. Memiliki alasan yang jelas ketika tidak bisa masuk kerja
    Jika memang ada keadaan tertentu yang membuat Anda tidak bisa masuk kerja, pastikan Anda memiliki alasan yang jelas dan segera memberitahu atasan Anda.
  4. Menerima kritikan dengan baik
    Jangan merasa tersinggung atau marah ketika menerima kritikan atau peringatan dari atasan. Cobalah untuk menerima dengan baik dan berkaca diri untuk memperbaiki kinerja Anda di masa yang akan datang.

Contoh Surat Teguran PNS Disiplin & Tidak Masuk Kerja #3

Rizky Pratama

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Contoh Surat Teguran Pns yang dipublish pada di website Mapel

Artikel Terkait

Leave a Comment