Informal Group

Informal group atau kelompok informal adalah kelompok yang terbentuk secara alami dan bukan sebagai hasil dari rencana organisasi. Kelompok ini biasanya terbentuk melalui interaksi sosial dan minat atau kegiatan yang sama. Informal group dapat ditemukan dalam berbagai lingkungan, termasuk tempat kerja, sekolah, komunitas, dan keluarga.

Informal group ini tidak memiliki struktur formal dan aturan yang jelas. Anggota kelompok ini dapat berubah secara dinamis dan tidak ada pemimpin yang ditunjuk. Namun, kelompok ini dapat memiliki pemimpin yang diambil dari anggota kelompok itu sendiri secara alami.

Informal group dapat memiliki tujuan yang berbeda-beda, misalnya untuk bersenang-senang, belajar, atau berbagi informasi. Mereka juga dapat digunakan untuk mendukung anggota kelompok dalam mengatasi masalah atau mencapai tujuan tertentu.

Kelompok informal dapat menjadi sumber dukungan emosional yang kuat bagi anggotanya. Anggota kelompok ini dapat berbagi pengalaman, memberikan dukungan moral, dan membantu dalam mengatasi masalah pribadi.

Namun, informal group juga dapat memiliki efek negatif, seperti rumor, gosip, atau tekanan sosial yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dalam kelompok informal agar dapat berfungsi secara positif.

Secara keseluruhan, informal group adalah bagian penting dari interaksi sosial manusia dan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi anggotanya. Namun, penting untuk menjaga komunikasi yang baik dan menghindari efek negatif agar kelompok ini dapat berfungsi secara positif.

Beberapa ciri-ciri dari informal group adalah sebagai berikut:

  1. Terbentuk secara alami: Kelompok informal tidak dibentuk berdasarkan rencana organisasi atau struktur formal. Mereka terbentuk melalui interaksi sosial dan minat atau kegiatan yang sama.
  2. Tidak memiliki struktur formal: Kelompok informal tidak memiliki struktur formal atau aturan yang jelas. Anggota kelompok ini dapat berubah secara dinamis.
  3. Tidak ada pemimpin yang ditunjuk: Kelompok informal tidak memiliki pemimpin yang ditunjuk secara resmi. Namun, kelompok ini dapat memiliki pemimpin yang diambil dari anggota kelompok itu sendiri secara alami.
  4. Tujuan yang berbeda-beda: Kelompok informal dapat memiliki tujuan yang berbeda-beda, misalnya untuk bersenang-senang, belajar, atau berbagi informasi.
  5. Dukungan emosional: Kelompok informal dapat menjadi sumber dukungan emosional yang kuat bagi anggotanya. Anggota kelompok ini dapat berbagi pengalaman, memberikan dukungan moral, dan membantu dalam mengatasi masalah pribadi.
  6. Komunikasi yang terbuka: Kelompok informal mengandalkan komunikasi yang terbuka dan jujur untuk berfungsi secara baik.
  7. Anggota kelompok dapat berubah-ubah
  8. Tidak ada aturan yang jelas
  9. Tidak ada pemimpin resmi
  10. Tidak ada pembagian tugas yang jelas.

Beberapa contoh informal group yang mungkin ditemukan di lingkungan kerja, sekolah, atau komunitas adalah:

  1. Kelompok teman sekelas: Kelompok ini terbentuk dari siswa yang bersekolah di kelas yang sama dan memiliki minat atau kegiatan yang sama.
  2. Kelompok olahraga: Kelompok ini terbentuk dari orang-orang yang memiliki minat dalam olahraga tertentu, seperti sepak bola, basket, atau renang.
  3. Kelompok baca: Kelompok ini terbentuk dari orang-orang yang memiliki minat dalam membaca dan berbagi buku yang mereka sukai.
  4. Kelompok kerja sosial: Kelompok ini terbentuk dari orang-orang yang ingin menyumbangkan waktu dan energi untuk menyelesaikan masalah sosial atau lingkungan.
  5. Kelompok musik: Kelompok ini terbentuk dari orang-orang yang memiliki minat dalam musik dan bermain bersama dalam band atau grup musik.
  6. Kelompok makan siang: Kelompok ini terbentuk dari karyawan yang bekerja di perusahaan yang sama dan makan siang bersama setiap hari.
  7. Kelompok komunitas: Kelompok ini terbentuk dari warga yang tinggal di komunitas yang sama dan ingin bekerja sama untuk meningkatkan kondisi komunitas.
  8. Kelompok hobi : Kelompok ini terbentuk dari orang-orang yang memiliki hobi yang sama, seperti mengumpulkan barang koleksi, memancing, atau mengendarai sepeda.
  9. Kelompok support: Kelompok ini terbentuk dari orang-orang yang memiliki masalah yang sama dan ingin berbagi dukungan satu sama lain.
  10. Kelompok seni : Kelompok ini terbentuk dari orang-orang yang memiliki minat dalam seni dan ingin berbagi karya seni mereka.

Ada beberapa perbedaan utama antara informal group dan formal group sebagai berikut:

  1. Bentuk: Kelompok formal dibentuk secara sengaja oleh organisasi atau institusi, sedangkan kelompok informal terbentuk secara alami melalui interaksi sosial dan minat atau kegiatan yang sama.
  2. Struktur: Kelompok formal memiliki struktur formal dan aturan yang jelas, sedangkan kelompok informal tidak memiliki struktur formal atau aturan yang jelas.
  3. Pemimpin: Kelompok formal memiliki pemimpin yang ditunjuk secara resmi, sedangkan kelompok informal tidak memiliki pemimpin yang ditunjuk secara resmi. Namun, kelompok informal dapat memiliki pemimpin yang diambil dari anggota kelompok itu sendiri secara alami.
  4. Tujuan: Kelompok formal memiliki tujuan yang ditentukan oleh organisasi atau institusi, sedangkan kelompok informal dapat memiliki tujuan yang berbeda-beda.
  5. Komunikasi: Kelompok formal memiliki aturan komunikasi yang jelas dan terstruktur, sedangkan kelompok informal mengandalkan komunikasi yang terbuka dan jujur.
  6. Anggota: Kelompok formal memiliki anggota yang tetap dan ditentukan oleh organisasi atau institusi, sedangkan kelompok informal dapat berubah-ubah sesuai dengan minat atau kegiatan yang diikuti.
  7. Pembagian tugas: Kelompok formal memiliki pembagian tugas yang jelas dan ditentukan oleh organisasi atau institusi, sedangkan kelompok informal tidak memiliki pembagian tugas yang jelas.
  8. Formalitas: Kelompok formal lebih formal dari pada kelompok informal, kelompok formal memiliki pertemuan yang rapi dengan agenda yang jelas dan rapat yang dilakukan dengan formal.
  9. Dokumentasi : Kelompok formal memiliki dokumentasi yang jelas, sedangkan kelompok informal tidak memiliki dokumentasi yang jelas
  10. Keberlangsungan: Kelompok formal dibentuk dengan tujuan jangka panjang, sedangkan kelompok informal dibentuk dengan tujuan yang sifatnya sementara.

Kelebihan informal group:

  1. Interaksi personal yang lebih kuat: Kelompok informal memungkinkan anggota untuk berkomunikasi secara personal dan meningkatkan rasa solidaritas dan keakraban.
  2. Fleksibilitas yang lebih tinggi: Kelompok informal tidak memiliki aturan yang ketat sehingga lebih mudah untuk merespon perubahan lingkungan.
  3. Inovasi yang lebih tinggi: Karena tidak adanya aturan yang ketat, anggota informal group lebih bebas untuk mengekspresikan ide-ide baru dan inovatif.
  4. Biaya yang lebih rendah: Kelompok informal tidak memerlukan biaya yang tinggi untuk pengelolaan atau pengawasan.

Kekurangan informal group:

  1. Tujuan yang kurang jelas: Kelompok informal tidak memiliki tujuan yang jelas sehingga sulit untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  2. Kurangnya efisiensi: Karena tidak adanya aturan yang ketat, anggota kelompok informal dapat melakukan aktivitas yang tidak efisien.
  3. Kurangnya pengawasan: Kelompok informal tidak memiliki sistem pengawasan yang ketat sehingga sulit untuk menjamin kinerja anggota.
  4. Kurangnya dokumentasi: Kelompok informal tidak memiliki dokumentasi yang jelas untuk mencatat aktivitas, pertemuan, dan perjanjian.
  5. Kurangnya profesionalisme: Karena tidak ada aturan yang ketat, anggota kelompok informal dapat melakukan aktivitas yang tidak profesional.