Secondary Group

Secondary group atau kelompok sekunder adalah sebuah kelompok sosial yang terbentuk karena tujuan tertentu dan bersifat sementara. Kelompok sekunder ini terdiri dari jumlah anggota yang lebih besar dibanding primary group, dan anggota tidak saling mengenal secara pribadi. Interaksi antar anggota lebih formal dan tidak intens, dan tujuan utama dari kelompok ini adalah untuk mencapai sesuatu, bukan untuk saling memenuhi kebutuhan emosional anggota.

Ciri-ciri dari secondary group antara lain:

  • Terdiri dari jumlah anggota yang lebih besar dibanding primary group
  • Anggota tidak saling mengenal secara pribadi
  • Interaksi antar anggota lebih formal dan tidak intens
  • Tujuan utama dari kelompok ini adalah untuk mencapai sesuatu, bukan untuk saling memenuhi kebutuhan emosional anggota.

Kelompok sekunder dibentuk karena adanya tujuan yang harus dicapai, seperti meningkatkan karir, mencapai tujuan bisnis, atau mendukung suatu agenda politik. Anggota dari kelompok ini seringkali saling tidak mengenal secara pribadi dan interaksi antar anggota lebih formal dan tidak intens.

Contoh dari secondary group adalah organisasi profesi, kelompok kerja, dan kelompok politik. Secondary group disebut sebagai “secondary” karena ini adalah kelompok sosial yang terbentuk setelah primary group, yang merupakan kelompok sosial yang paling dasar dan paling penting dalam hidup seseorang.

Perbedaan antara secondary group dan primary group adalah bahwa primary group terutama terfokus pada interaksi emosional antara anggota, sementara secondary group lebih fokus pada tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Kelompok sekunder dibentuk karena adanya kebutuhan sosial yang lebih spesifik dan terfokus dibanding kelompok primer.

Kelebihan dari secondary group adalah anggota dapat belajar dari satu sama lain dan dapat mencapai tujuan bersama-sama, sementara kekurangan dari secondary group adalah interaksi antar anggota kurang intens dan emosional.

Tugas yang ada dalam secondary group bervariasi tergantung pada tujuan dan jenis kelompok tersebut. Namun, beberapa tugas umum yang dapat ditemukan dalam kelompok sekunder adalah:

  1. Pencapaian tujuan: Tugas utama dari kelompok sekunder adalah mencapai tujuan yang telah ditentukan. Misalnya, organisasi profesi akan berusaha untuk meningkatkan karier anggotanya, sedangkan kelompok kerja akan berusaha untuk mencapai target produksi.
  2. Pembagian tugas: Dalam kelompok sekunder, anggota akan diberikan tugas yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan mereka. Ini dapat mencakup pembagian tugas untuk mencapai tujuan, atau tugas administratif seperti pengelolaan keuangan atau pembuatan laporan.
  3. Komunikasi: Anggota kelompok sekunder harus dapat berkomunikasi dengan baik untuk mencapai tujuan kelompok. Ini dapat meliputi komunikasi internal antar anggota, maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti klien atau pemerintah.
  4. Pembuatan keputusan: Dalam kelompok sekunder, anggota harus dapat bekerja sama dalam pembuatan keputusan. Keputusan yang diambil harus berkaitan dengan tujuan kelompok dan harus didukung oleh sebagian besar anggota.
  5. Pemeliharaan kelompok: Tugas lain dari kelompok sekunder adalah untuk memelihara kelompok, termasuk mengatur keuangan, mengatur pertemuan, dan mengatur peraturan.
  6. Penyelesaian konflik: Konflik mungkin terjadi dalam kelompok dan anggota harus dapat menyelesaikan konflik secara efektif dan damai.
  7. Penyediaan dukungan: Dalam beberapa kasus, anggota kelompok sekunder dapat menyediakan dukungan emosional bagi anggota lainnya, meskipun ini bukan tugas utama dari kelompok sekunder.