Sel Darah Merah

Penjelasan sel darah merah mulai dari pengertian, fungsi, ciri-ciri, struktur, gambar, serta dampak dari kekurangan dan kelebihan selnya. Eritrosit adalah yang paling banyak berada di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dan zat yang lain. Nama lain sel darah merah adalah Eritrosit yang asalnya dari bahasa Yunani yaitu Erythos yang memiliki arti merah dan juga kytos yang memiliki arti selabung sel darah. Sel ini memiliki bentuk pipih dimana bagian tengahnya berbentuk cekung atau bikongaf serta tidak berinti.

Berikut ini kami akan menjelaskan lebih detail mengenai apa itu eritrosit, fungsi, struktur, ciri, dan berbagai pembahasan lainnya. Jadi, silakan simak baik-baik penjelasan berikut ini.

Pengertian Sel Darah Merah

Pengertian sel darah merah adalah sel yang paling banyak berada di dalam tubuh. Fungsi utama sel ini yaitu mengangkut oksigen menu jaringan-jaringan tubuh dengan melalui darah. Di dalam eritrosit terdapat hemoglobin yang merupakan biomolekul dan berfungsi untuk mengikat oksigen. Nanti hemoglobin atau Hb akan mengambil oksigen dari paru-paru.

Setelah itu, oksigen dilepaskan pada saat eritrosit melalui pembuluh kapiler. Untuk warna merah pada eritrosit berasal dari hemoglobin yang mana unsur pembuatnya berupa zat besi. Eritrosit ini merupakan komponen utama dari sel-sel darah. Jumlah eritrosit dalam tubuh laki-laki kurang lebih 5 juta. Sementara itu, jumlah eritrosit pada perempuan berkisar antara 4 juta.

Baca Juga : Sel Darah Putih

Fungsi Sel Darah Merah

Beberapa fungsi eritrosit adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Golongan Darah

Mungkin Anda sudah sering mendengar golongan darah A, B, AB, dan O. Namun tahukah Anda darimana penentuan golongan darah tersebut berasal? Penentuan golongan darah didapatkan ada atau tidaknya antigen aglutinogen di dalam eritrosit.

2. Mengirim Oksigen ke Seluruh Tubuh

Di awal sudah kami bahas bahwa fungsi utama eritrosit adalah untuk mengirim oksigen ke seluruh tubuh. Namun sebelum itu, sel darah merah dibentuk di sumsum merah tulang baru kemudian akan menyebar ke jaringan-jaringan tubuh membawa oksigen dari paru-paru. Selanjutnya, eritrosit akan mengedarkannya kembali menuju paru-paru untuk dikeluarkan.

3. Antibodi

Fungsi ketiga dari eritrosit adalah sebagai kekebalan tubuh atau antibodi. Sistem kekebalan tubuh seseorang dipengaruhi oleh hemoglobin yang berperan menangkal bakteri atau patogen melalui sebuah proses yang bernama lisis. Hemoglobin akan mengeluarkan radikal bebas yang berpotensi menghancurkan membran dan dinding sel patogen serta membunuh bakteri.

4. Pelebaran Pembuluh Darah

Pelebaran yang terjadi pada pembuluh darah disebabkan oleh adanya sel darah merah. Eritrosit akan melepaskan senyawa yang disebut S-Nithrosothiol. Senyawa ini akan dilepaskan ketika terjadi proses terdeogsigenerasi pada hemoglobin. Kondisi ini berdampak pada terjadinya pelebaran pembuluh darah serta melancarkan darah ke seluruh tubuh, terutama daerah yang mengalami kekurangan darah.

Ciri-Ciri Sel Darah Merah

Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa ciri-ciri eritrosit yaitu:

  • Memiliki warna merah yang berasal dari hemoglobin
  • Eritrosit tidak mempunyai inti sel
  • Bentuk eritrosit yaitu bulat pipih dan bagian tengahnya berbentuk bikongaf atau cekung
  • Eritrosit memiliki umur kurang dari 120 hari
  • Jumlah eritrosit berkisar antara 4 sampai 5 juga sel/mm³ darah
  • Eritrosit bersifat elastis
  • Diameter eritrosit berkisar antara 7 sampai 8 um serta memiliki ketebalan 1 sampai 2 um

Struktur Sel Darah Merah

Seperti yang Anda tahu bahwa eritrosit merupakan bagian utama sel-sel darah. Setiap milimeter darah memiliki sekitar 5 miliar eritrosit yang kemudian dihitung sebagai 5 juta per milimeter kubik atau m³. Struktur eritrosit jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan kebanyakan sel yang ada di dalam tubuh manusia.

Pada hakikatnya, eritrosit adalah membran yang membungkus larutan hemoglobin. Hemoglobin inilah yang merupakan protein yang membentuk setidaknya 95% protein insisari dari eritrosit serta tidak memiliki organ sel seperti aparatus Golgi atau lisosom, mitokondria.

Penyakit Sel Darah Merah

Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh kelebihan dan kekurangan eritrosit. Beberapa penyakit tersebut akan kami jelaskan di bawah ini.

1. Penyakit Akibat Kelebihan Sel Darah Merah

  • Penggumpalan Darah

Jika seseorang mengalami kelebihan eritrosit, maka dia berpotensi mengalami penggumpalan darah. Jika jumlah eritrosit diproduksi melebihi batas, aliran darah akan semakin berdesakan dan lama kelamana akan penuh. Kondisi seperti ini tentu sangat tidak baik untuk jantung dan otak.

  • Kerusakan Organ

Penyakit kekurangan eritrosit yang kedua yaitu kerusakan organ. Kinerja limpa untuk menyaring keberadaan eritrosit yang jumlahnya berlebih akan mengakibatkan pembengkakan dalam waktu yang singkat. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka limpa berpotensi mengalami kerusakan. Organ lain yang berpotensi mengalami kerusakan adalah ginjal. Bahkan mata berpotensi juga mengalami kerusakan akibat jumlah eritrosit yang berlebih.

2. Penyakit Akibat Kekurangan Sel Darah Merah

  • Anemia

Mungkin Anda sering tahu nama penyakit ini. Anemia juga dinamakan penyakit kurang darah. Anemia merupakan kondisi dimana asupan vitamin pokok yang membentuk eritrosit seperti vitamin B12, zat besi, dan folat berkurang. Kekurangan tiga nutrisi ini berdampak pada sumsum tulang belakang yang berperan sebagai pabrik darah tidak bisa lagi menyuplai sel darah merah sesuai dengan kebutuhan tubuh.

  • Penyakit Ginjal

Bukan hanya kelebihan, ternyata kekurangan eritrosit pun juga berdampak pada organ ginjal. Seseorang yang mengalami kekurangan eritrosit berpotensi menderita penyakit ginjal. Ginjal memerlukan pasokan eritrosit yang cukup. Ketika pasokan sel darah merah berkurang, maka ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya secara maksimal. Selain itu, beberapa penyakit lain seperti HIV, AIDS, dan kanker juga disebabkan karena kekurangan eritrosit.

Makanan Penambah Sel Darah Merah

sel darah merah

Untuk mengatasi penyakit yang disebabkan karena kekurangan eritrosit. Sebenarnya ada banyak makanan yang bermanfaat meningkatkan eritrosit dalam tubuh. Beberapa makanan penambah eritrosit tersebut antara lain:

  • Daging: Daging merupakan makanan penambah hemoglobin. Hampir semua jenis daging ternyata bermanfaat meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh seperti daging kambing, sapi, ayam, bebek, dan lain-lain
  • Ubi: Ubi termasuk makanan yang mampu mengatasi anemia secara alami. Ubi bermanfaat untuk mengaktifkan eritrosit serta menambah oksigen ke dalam darah
  • Pisang: Pisang merupakan buah yang mengandung banyak zat besi serta nutrisi. Beberapa kandungan nutrisi seperti vitamin, kalium, dan juga mineral sangat penting bagi tubuh. Kandungan yang terdapat di dalam pisang juga berguna untuk meningkatkan produksi eritrosit.
  • Bayam: Bayam juga termasuk sayuran yang bermanfaat meningkatkan jumlah eritrosit dalam tubuh. Di dalam bayam mengandung protein nabat, serat, kalsium, vitamin A, dan vitamin E. Semua kandungan tersebut berperan penting untuk membentuk hemoglobin
  • Daun Singkong: Daun singkong merupakan bahan makanan yang sudah tidak asing lagi. Tertanya daun singkong memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Salah satunya yaitu meningkatkan produksi eritrosit. Beberapa zat yang terkandung dalam daun singkong antara lain: zat besi, fosfor, vitamin B1, vitamin C, lemak, dan protein.

Itulah informasi lengkapnya, semoga dapat berguna dam bermanfaat dalam mengerjakan tugas Anda.

Tinggalkan komentar