Seni Teater

Penjelasan lengkap mengenai seni teater mulai dari pengertian, sejarah, ciri-ciri, jenis, dan contoh terbaru baik yang klasik dan modern. Seni teater adalah suatu jenis kesenian untuk pertunjukan drama yang biasanya dipentaskan menggunakan panggung yang cukup besar. Pada kehidupan sehari-hari, tentu Anda pernah melihat pertunjukan kesenian teater yang biasanya memiliki cerita layaknya di film-film pendek maupun kisah sejarah. Di Indonesia terdapat berbagai kesenian pertunjukan, sehingga tidak hanya seni teater saja yang ada disini.

Saat ini seni teater cukup populer di masyarakat Indonesia, khususnya para siswa sekolah menengah atas atau SMA yang biasanya ada pelajaran seni budaya. Biasanya para siswa dan siswi sekolah akan diberikan tugas untuk dapat membuat karya seni teater yang sederhana. Sehingga banyak anak muda sekarang yang tertarik terhadap kesenian teater saat ini. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai seni teater yang biasanya disajikan secara dramatis.

Seni Teater

Pengertian Seni Teater

Teater dalam bahasa Yunani adalah theatron, kata theatron memiliki arti “tempat untuk menonton”. Sehingga secara harfiahnya seni teater adalah jenis kesenian untuk pertunjukan drama yang biasanya dipentaskan menggunakan panggung yang cukup besar. Kesenian teater dapat diartikan secara luas maupun sempit.

1. Secara Luas

Suatu kesenian yang meliputih seluruh peran serta adegan akting drama pada kehidupan manusia di suatu zaman yang di ceritakan pada pentas tersebut. Hal tersebut dibantu dengan gerakan, tingkah laku, percakapan, dekorasi, pakaian, musik, nyanyian, dan tarian yang didasarkan pada naskah tertulis.

2. Secara Sempit

Kesenian teater merupakan suatu pertunjukan drama yang dilihat oleh banyak orang.

Sejarah Seni Teater

Sejarah ditemukannya seni teater belum dapat dipastikan tahun berapa, namun adanya temuan terhadap naskah teater menunjukan bahwa kesenian ini telah ada sejak masa lampau.

Naskah teater tertua yang ada di dunia pernah ditulis oleh seorang pendeta di Mesir yang bernama I Kher-nefert pada zaman peradaban mesir kuno 2000 tahun sebelum masehi. Di zaman tersebut telah ada peradaban mesir kuno yang sudah maju, dapat dilihat beberapa peninggalannya yang masih ada sampai sekarang yaitu salah satunya piramida dan tulisan serta gambar-gambar yang ada pada bangunan tersebut.

I Kher-nefert menulis naskah teater ritual yang ada di kota abydos, sehingga naskah teater tersebut lebih di kenal dengan sebutan naskah abydos. Naskah abydos menceritakan berbagai pertarungan antara dewa yang jahat dengan dewa yang baik. Jalan cerita dari naskah teater itu tergambar jelas dalam relief kuburan yang ditemukan oleh para ahli, dimana relief tersebut sudah ada sejak tahun 5000 SM dan sudah dimainkan dengan banyak orang.

Walaupun baru muncul sebagai naskah tertulis oleh I Kher-nefert pada tahun 2000 SM, ternyata hasil penelitian menyebutkan bahwa naskah teater abydos memerlukan beberapa unsur seperti pemain, jalan cerita, topeng, musik, tata busana, naskah dialog, tarian, nyanyian, dan properti pemain sebagai pelengkap. Selain beberapa hasil penelitian tersebut, diceritakan juga asal muasal dari seni teater diantaranya sebagai berikut.

1. Berasal dari upacara agama

Di zaman dahulu kala, pada setiap upacara keagamaan biasanya masyarakat sering menambahkan unsur cerita. Dimana cerita tersebut berkembang menjadi berbagai pertunjukan seperti salah satunya pertunjukan teater. Meskipun kegiatan upacara keagamaan masa lampau sudah tidak ada, namun kesenian teater yang sudah ada sejak dahulu masih ada sampai saat ini.

2. Berasal dari nyayian untuk menghormati yang meninggal

Beberapa ritual biasanya digunakan masyarakat zaman dulu sebagai bentuk penghormatan. Khususnya terhadap para pahlawannya yang gugur di medan perang, sehingga sebagai bentuk penghormatan terakhir dilantunkan nyanyian-nyanyian. Seiring perkembangan yang ada di dunia ini, kegiatan tersebut telah dijadikan untuk menggambarkan kisah riwayat hidup seorang pahlawan di masa lampau.

3. Berasal dari kegemaran dalam mendengarkan cerita

Manusia setiap zamannya pasti mengalami berbagai peristiwa, beberapa diantaranya dipakai sebagai cerita dalam proses pembuatan suatu naskah drama pertunjukan seperti halnya teater. Berawal dari kegemaran manusia yang sering menceritakan suatu kisah inilah yang membuat seni teater masih ada sampai saat ini dan sekarang juga peminatnya masih banyak.

Ciri-Ciri Seni Teater

Pada setiap cerita yang berbentuk dialog dimana biasanya menggunakan narator maupun tokoh, maka setiap ucapan ditulis pada sebuah naskah atau teks. Setiap dialog yang ada juga tidak memakai ” ” atau tanda petik, hal ini dikarenakan dialog pada pertunjukan drama bukanlah sebuah kalimat secara langsung. Sehingga tidak perlu adanya tanda petik atau ” ” pada setiap naskah pertunjukan teater maupun drama lainnya. Naskah drama juga tidak lah lengkap, sehingga setiap tokoh pemerannya harus bisa melakukan improvisasi sendiri pada kalimat naskah yang biasanya ditulis hanya (……). Sehingga tidak heran jika suatu drama pertunjukan akan sulit di tebak alur ceritanya, hal ini dikarenakan ada beberapa alur yang dibuat secara mendadak oleh setiap tokohnya pada pementasan drama. Biasanya juga naskah seni teater berada di sebelah kiri dialog ataupun diatas dialog.

Baca juga: Seni Rupa

Jenis Seni Teater

Menurut Sal Mugiyanto dan I Made Bandem (1996), seni teater terbagi menjadi dua jenis yaitu teater modern dan teater tradisional.

1. Teater Modern

Pengertian teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya didasarkan dari suatu teks atau naskah dimana sumber ilmunya berasal dari negara barat. Serta teater modern juga biasanya menggunakan bahan dari setiap kejadian pada kehidupan sehari-hari ataupun karya sastra suatu daerah. Berikut adalah contoh teater modern yang saat ini berkembang pesat dan banyak disukai oleh masyarakat umum.

  • Drama
  • Sinetron
  • Film
  • Kabaret

Biasanya teater modern memiliki beberapa ciri khusus yang dapat dilihat secara langsung seperti panggung yang tertata rapih serta tertutup, ada pengaturan pada setiap jalan cerita, serta penggunaan musik yang seirama dengan pertunjukan teater.

2. Teater Tradisional

Pengertian dari teater tradisional adalah suatu teater yang berasal dari daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia, khususnya yang memiliki kebudayaan yang sama terhadap alur dari teater tersebut. Karena biasanya cerita yang ada pada teater tradisional akan menceritakan budaya setempat yang disampaikan dengan cara melakukan improvisasi pada setiap tokoh pemerannya sehingga tidak memerlukan naskah. Untuk contoh teater tradisional bisa Anda lihat dibawah ini, dimana pastinya Anda pernah melihatnya secara langsung disuatu tempat.

  • Wayang Kulit
  • Wayang Orang
  • Wayang Suket
  • Reog
  • Angklung Badut
  • Kethek Ogleng
  • Ludruk
  • Dagelan
  • Topeng Cirebon
  • Longser
  • Ogel
  • Banjet
  • Scandul
  • Lenong serta Topeng Blantik

Untuk ciri-ciri teater tradisional biasanya di pentaskan menggunakan panggung terbuka, jadi bukan disebuah gedung ataupun bangunan. Karena biasanya pementasan teater tradisional diadakan seperti di lapangan serta halaman yang luas agar dapat dilihat banyak orang secara langsung. Teater tradisional juga memiliki ciri khas tersendiri dimana alur ceritanya sudah ada turun temurun dan di pentaskan secara sederhana namun sangat berkesan.

Seni Teater

Contoh Seni Teater

Ada beberapa contoh seni teater yang biasanya dipentaskan di beberapa daerah, khususnya yang sering ada di acara-acara besar untuk memeriahkan suatu acara tersebut. Berikut adalah beberapa contoh teater yang sering ada pada saat acara-acara besar diselenggarakan di daerah Anda.

1. Teater Dramatik

Biasanya teater dramatik dibuat dengan cerita yang sangat detail, mulai dari alur cerita, tokoh, dan kejadiannya. Sehingga fokus dari teater dramatik adalah membuat para penonton betah terhadap suatu cerita yang disajikan sehingga tidak merasa bosan saat melihat pementasan. Selain itu juga setiap pemeran yang memainkan teater dramatik harus menghayati alurnya, sehingga pemeran tersebut dapat terlihat layaknya berada pada kejadian yang sebenarnya.

2. Drama Musikal

Jika Anda lebih menyukai suatu pertunjukan yang menggunakan seni musik, tentu drama musikal adalah pilihan yang tepat. Karena drama musikal memadukan antara seni teater, seni musik, dan seni tari sehingga menghasilkan suatu karya yang sangat bagus. Biasanya drama musikal inilah yang paling sering digelar pada saat acara-acara besar tiba di suatu daerah. Jenis drama musikal yaitu opera dan kabaret dimana pernah ada juga yang menggabungkan antara opera dan kabaret yang kemudian dipentaskan.

3. Teatrikalisasi Puisi

Berbeda dengan teater pada umumnya, untuk teatrikalisasi puisi ini menggunakan karya puisi sebagai naskah teaternya. Sehingga diperlukan keindahan pada setiap kalimat yang ada di puisi tersebut yang dapat mewujudkan ekspektasi para penonton. Maka dari itu diperlukan kreativitas tinggi dalam menerjemahkan suatu puisi untuk dapat menjadi suatu pementasan teater.

4. Teater Gerak

Jika Anda pernah melihat pantonim, tentu Anda sedang melihat suatu teater gerak. Karena teater gerak memiliki kesamaan dengan pantonim klasik yang berfokus pada gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Sehingga teater gerak akan sangat jarang sekali menggunakan dialog, karena setiap gerakannya sudah memiliki makna dan pesan tertentu yang dapat dibaca dari setiap ekspresi wajah maupun gerakan yang dipentaskan.

5. Teater Boneka

Untuk teater boneka memang di Indonesia sudah menjadi ciri khas tersendiri suatu wilayah karena sudah ada secara turun temurun dari zaman dahulu. Teater boneka biasanya dipakai untuk berbagai hal dan kegiatan seperti salah satunya sebagai sarana dakwah agama Islam yang dilakukan oleh salah satu Wali Songo. Wali Songo yang menyebarkan agama islam menggunakan wayang kulit dimana termasuk teater boneka adalah Sunan Kalijogo.

Itulah beberapa ulasan mengenai seni teater mulai dari pengertian, sejarah, ciri-ciri, jenis, dan contoh terbaru baik yang klasik dan modern.

Tinggalkan komentar