Siklus Batuan

Penjelasan lengkap apa itu siklus batuan beku, sedimen, metamorf, dan litosfer mulai dari pengertian, proses, penjelasan, gambar, dan makalah. Setelah pembahasan tentang benda cair yang berupa air dalam materi siklus hidrologi, selanjutnya kita akan membahas tentang benda padat yang berupa batuan. Batu – batuan ini masuk dalam materi siklus batuan.

Terdapat berbagai macam jenis-jenis batuan yang berbeda, tentu saja jika jenis batuannya berbeda, maka penjelasan, ciri-ciri serta proses pembentukan batuan juga berbeda.

Yuk, langsung saja kita kupas tuntas penjelasan tentang siklus ini!

Siklus Batuan dan Penjelasannya

Batuan itu sendiri merupakan benda padat yang terbentuk dari mineral bumi. Batuan tersebut mengalami suatu siklus alam yang kemudian disebut dengan siklus batuan.

Siklus batuan adalah nama lain dari rock cycle menjelaskan bahwa proses pembentukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama bahkan sampai jutaan tahun lamanya agar batuan dapat terbentuk.

Siklus batuan dan penjelasannya ini terbentuk dari adanya suatu perubahan pada magma, dimana magma yang berbentuk cair mengalami perubahan menjadi beku.

Nah, dari pembekuan itulah siklus batuan memiliki berbagai macam jenis-jenis batuan, yaitu :

Batuan Beku

Pengertian Batuan Beku

Batuan beku disebut juga batuan ignous yang artinya api. Penamaan tersebut sesuai dengan proses terbentuknya batuan dari magma dingin dan kemudian mengeras (membeku).

Siklus Batuan Beku

  • Magma keluar dari erupsi gunung berapi,
  • Membeku di permukaan bumi. Batuan yang terbentuk termasuk jenis batuan beku ekstrusif, seperti : batu andesit, dan riolit, serta yang lainnya.

Sebelum membeku di atas permukaan bumi, magma juga dapat membeku di dalam kerak bumi dan termasuk jenis batuan beku intrusif, contoh : granit, sienit, dan diorit, serta yang lain-lain.

Contoh Batuan Beku

siklus batuan : jenis batuan beku
Gambar 1 : Batuan Beku

Pada gambar 1 terdapat contoh gambar batu granit, diorit, dan gabro, serta dunit termasuk jenis batuan beku intrusif. Riolit, andesit, dan basalt termasuk jenis batuan beku ekstrusif.

Batuan Sedimen

Pengertian Batuan Sedimen

Batuan yang telah mengalami pengangkutan dari satu tempat menuju ke tempat yang lain, kemudian mengendap, dan mengeras menjadi batuan sedimen.

Siklus Batuan Sedimen

  • Batuan beku akan mengalami proses pelapukan, dan pengikisan, kemudian pengendapan.
  • Proses tersebut terjadi karena pengaruh cuaca.
  • Batuan tersebut terangkut oleh alam, seperti terbawa angin, aliran arus air.
  • Terjadi pengendapa di tempat yang rendah.

Faktor pembentukannya selain karena cuaca maupun iklim, terpengaruh juga karena air, salju atau gletser, dan topografi, serta vegetasi.

Contoh Batuan Sedimen

siklus batuan : jenis batuan sedimen
Gambar 2 : Batuan Sedimen

Batuan sedimen memiliki beberapa jenis batuan, yaitu batuan sedimen klastik (contoh : batu Lempung dan batu Pasir), serta batuan sedimen non – klastika (Seperti : batu Bara), dan juga batu gamping.

Batuan Metamorf

Pengertian Batuan Metamorf

Jenis batuan yang mengalami perubahan karena pengaruh suhu dan tekanan, waktu dan fluida. Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang berasal dari batuan beku dan sedimen.

Siklus Batuan Metamorf

  • Terjadi proses pengangkatan batuan sedimen.
  • Batuan akan terkubur semakin dalam karena tekanan semakin meningkat.
  • Perubahan jenis batuan menjadi metamorf.

Contoh Batuan Metamorf

siklus batuan : jenis batuan metamorf
Gambar 3 : Batuan Metamorf

Batu slate atau batu sabak dan Gneiss termasuk jenis batuan metamorf Dinamo yang terbentuk karena pengaruh tekanan dan waktu yang sangat lama (terbentuk dari sedimen tanah liat yang tertimbun batuan).

Batuan Litosfer

Pengertian Batuan Litosfer

Berasal dari istilah kata “lithos” yang memiliki arti batuan, dan “sphere” adalah lapisan, maka batuan litosfer merupakan batuan yang terdiri dari lapisan batuan beku, sedimen, dan juga metamorf.

Siklus Batuan Litosfer

  • Pembentukan batuan beku
  • batuan sedimen, hingga
  • Pembentukan batuan metamorf

Contoh Batuan Litosfer

siklus batuan : jenis batuan litosfer
Gambar 4 : Batuan Litosfer

Batuan beku, sedimen, dan juga batuan metamorf termasuk dalam contoh batuan litosfer secara keseluruhan, karena batuan ini terbentuk dari ketiga jenis batuan di atas.

Memang banyak sekali jenis batuan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari, akan tetapi mungkin bagi sebagian orang tidak mengetahui jenis – jenis dari batuan tersebut, dan hanya menyebutkan namanya saja, seperti : batu akik, batu permata, dan lain sebagainya.

Jadi, mulai sekarang bisa membedakan ya, jenis – jenis dari batuan yang sering kalian jumpai agar tidak salah persepsi. Karena berbeda jenis, tentu berbeda fungsi dan juga ciri – cirinya.

Lalu,siklus terbentuknya batuan secara umumnya terjadi melalui proses seperti apa? Lanjutkan saja membaca dan belajarnya, agar tidak mendapatkan ilmu pengetahuan alam setengah – setengah ya!

Proses Terjadinya Siklus Batuan

Coba perhatikan ilustrasi berikut ini!

gambar siklu batuan
Gambar Siklus Batuan

Berdasarkan gambar tersebut sudah sangat jelas bahwa siklus batuan memiliki keterkaitan dengan jenis – jenis batuan di atas sebelumnya.

Berikut ini proses terjadinya siklus batuan dan penjelasannya :

1. Magma

  • Magma berasal dari dalam perut bumi, kemudian keluar ke permukaan bumi melalui sebuah letusan dari gunung berapi.
  • Jenis batuan yang terbentuk tergantung dari kandungan mineral pada magma. Jika magma beku bersifat asam, maka terbentuklah batuan granit, sedangkan batuan basalt terbentuk karena magma yang bersifat basa.
  • Kandungan mineral dan sifat tersebut terpengaruh karena adanya lempeng, dan juga cara kerja magma keluar menuju ke permukaan bumi.
  • Lempeng benua pada struktur bumi bersifat asam, sedangkan lempeng samudra bersifat basa, jadi kandungan mineralnya tentu berbeda.

2. Kristalisasi Magma

  • Magma yang sudah berada di permukaan bumi akan mendingin, kemudian mengeras menjadi batuan. Batuan yang terbentuk disebut batuan beku dan paling banyak di dunia.
  • Waktu proses pendingin akan mempengaruhi bentuk dari kristal magma.
  • Pendinginan dalam waktu yang singkat akan membentuk kristal yang berukuran kecil.
  • Pendinginan yang dilakukan dalam waktu lumayan lama, maka kristal akan terbentuk dalam ukuran yang besar.
  • Proses pendinginan ini sangat mempengaruhi tekstur dan berperan penting dalam pembentukan batuan.

3. Batuan Beku

  • Batuan beku memiliki 2 jenis batuan, yaitu batuan beku basa dan batuan beku asam.
  • Berdasarkan warnanya, batuan beku basa lebih gelap jika dibandingkan dengan batuan beku asam yang bersifat lebih cerah.
  • Batuan beku secara umum memang terbentuk dari pendinginan magma, akan tetapi pendinginan tersebut terjadi di permukaan bumi dan juga kerak bumi.
  • Proses pendinginan yang terjadi di permukaan bumi membuat batuan beku menjadi lebih halus jika dibandingkan dengan jenis batuan beku yang melalui pendinginan dalam kerak bumi.
  • Terdapat sekitar 15% batuan beku pada permukaan bumi.

4. Erosi

  • Proses erosi merupakan pengikisan dan juga perpindahan dari material asal ke tempat yang lainnya.
  • Proses pengikisan akan menghancurkan batuan – batuan beku.
  • Serpihan batuan tersebut akan dipindahkan menuju ke tempat yang lainnya yang disebut dengan transporatasi.
  • Transportasi yang digunakan saat terjadinya perpindahan yaitu angin dan juga air.
  • Bentang lahan yang ada di permukaan bumi seperti gunung dan pantai merupakan akibat terjadinya erosi.

5. Sedimentasi

  • Proses pengendapan setelah terjadinya perpindahan pada proses sebelumnya.
  • Ketika partikel kehilangan kekuatannya untuk melakukan proses erosi, maka akan mengendap.
  • Jika pengendapan yang terjadi dalam jumlah banyak dan waktu yang cukup lama, maka akan membentuk batuan sedimen.

6. Batuan Metamorf

  • Peningkatan suhu dan juga tekanan saat proses pengendapan akan membuat perubahan pada bentuk batuan.
  • Batuan sedimen harus menyesuaikan lingkungan dan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, batuan tersebut menjadi batuan metamorf.

7. Pelelehan Kembali Menjadi Magma

Batuan metamorf yang terpapar suhu tinggi akan meleleh menjadi magma kembali.

Proses terjadinya siklus batuan akan terus berulang dan terjadi secara terus-menerus. Akan tetapi, siklus teresbut tidak terjadi secara berurutan seperti penomoran di atas. Hal tersebut merupakan proses atau perubahan yang terjadi pada batuan, mulai dari batuan beku, sedimen, maupun metamorf.

Bisa jadi batuan beku langsung mengalami perubahan menjadi batuan metamorf, hal tersebut terjadi karena pergerarakan lempeng tektonik. Jadi, semuanya tergantung pada kondisi alam batuan tersebut berada.

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya siklus batuan, jadi untuk dapat memahami proses terjadinya siklus tersebut harus mengenali terlebih dahulu pengertian, jenis-jenis batuan serta proses terbentuknya batuan tersebut. Jadi, kalian jangan malas belajar dan membaca ya!

Tinggalkan komentar