Teks Editorial

Inilah penjelasan lengkap teks editorial mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, ciri-ciri, struktur, contoh, kaidah kebahasaan, dan tujuan pembuatannya. Mengemukakan pendapat pribadi memang sebuah hal yang harus dilakukan, agar anda bisa mengetahui perbedaan dengan orang lain dan sudut pandang setiap manusia tentang suatu masalah pastilah berbeda. Pandangan pribadi yang ditulis disebut dengan istilah teks editorial dan ada banyak perbedaan teks ini dengan jenis teks lain yang membuat teks ini penting dipelajari.

Pengertian Teks Editorial

Teks Editorial adalah sebuah artikel yang dimuat dalam surat kabar dan artikelnya berisi pandangan redaksi terhadap suatu fenomena atau peristiwa yang sedang hangat diberitakan. Topik yang aktual bisa berkenaan dengan berbagai masalah seperti peristiwa sosial, ekonomi atau politik. Dalam suatu surat kabar, teks ini biasanya diterbitkan secara rutin.

Pengertian teks editorial bisa berupa suatu pendapat atau opini yang dimiliki seorang pengarang atau penulis dan penulisan akan mewakili suatu redaksi. Penulisan teks tidak boleh ditulis sembarangan, karena penulisan harus didasarkan berbagai fakta dan bukti dengan berbagai argumentasi yang sangat jelas atau mudah dipahami.

Baca juga : Penjelasan Lengkap Mengenai Teks Prosedur Beserta Contohnya

Tujuan dan Manfaat Teks Editorial

Secara umum teks editorial bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dengan tulisan yang dihasilkan dari pemikiran pengarang mengenai suatu peristiwa yang aktual dan teks yang baik yaitu yang bisa mengajak banyak pembacanya mengikuti pemikiran yang sama. Teks ini akan menambah sudut pandang dan opini mengenai suatu permasalahan.

Manfaat teks editorial adalah memberikan berbagai informasi kepada pembaca mengenai suatu fenomena atau peritiwa dan penulisan teks ini bisa membantu merangsang pemikiran para pembaca. Pembaca bisa bergerak untuk melakukan suatu tindakan dengan membaca suatu teks yang baik dan semakin baik teksnya, maka akan semakin mudah dipahami.

Fungsi Teks Editorial

  • Teks ini umumnya berfungsi sebagai berita yang menimbulkan akibat di lingkungan masyarakat
  • Fungsi teks editorial akan mengisi latar belakang yang sesuai dengan kenyataan sosial
  • Teks ini juga berisi analisis kondidi yang dilakukan untuk menjaga kemungkinan yang bisa muncul
  • Fungsi teks editorial juga berfungsi untuk meneruskan penilaian moral berkenaan suatu peristiwa atau berita

Ciri Ciri Teks Editorial

  • Ciri-ciri pertama pada topik teks editorial biasanya sedang menjadi pusat perhatian dan dibahas banyak orang
  • Memiliki sifat yang aktual dan faktual
  • Ciri-ciri lainnya di teks editorial biasanya dibuat secara sistematis dan logis
  • Teks ini biasanya berupa sebuah opini atau pendapat
  • Penulisan teks biasanya ditulis dengan singkat, padat serta jelas

Struktur Teks Editorial

  1. Tesis atau Pernyataan pendapat

Tesis adalah bagian struktur teks editorial yang biasanya diisi dengan sudut pandang pengarang atau penulis mengenai permasalahan yang sedang dikaji dan tesis merupakan sebuah gambaran teori yang selalu diperkuat dengan berbagai argumen.

  1. Argumentasi

Argumentasi adalah suatu alasan yang dipakai untuk memperkuat suatu tesis dan secara umum argumentasi dapat dipakai untuk menolak suatu pendapat. Argumentasi bisa terdiri dari berbagai penyataan umum atau berbagai data yang dihasilkan dari penelitian. Argumentasi juga bisa dihasilkan dari pernyataan para ahli dan berbaga fakta yang didasarkan referensi yang jelas.

  1. Penegasan Ulang

Penegasan ulang bisanya berisikan penegasan ulang mengenai suatu pendapat yang biasanya didorong dengan berbagai fakta pada bagian argumentasi, agar bisa memperkuat atau menegaskan suatu pendapat.

Baca juga : Penjelasan Mengenai Teks Deskripsi Secara Lengkap

Teks Editorial

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

  1. Adverbia atau kata keterangan

Adverbia adalah sebuah kata keterangan yang dimaksudkan untuk menghasilkan keterangan dengan kata lain. Contoh adverbia yang banyak ditemukan seperti sangat, amat dan tidak. Kata keterangan dipakai untuk memperjelas teks yang dijabarkan dan penggunaan adverbia dalam teks editorial sangatlah penting, karena memberikan pengaruh yang besar.

  1. Konjungsi atau kata penghubung

Dalam sebuah penulisan artikel yang dihasilkan dari pendapat seseorang, tentu akan banyak kata penghubung yang dipakai dan penggabungan bisa dilakukan dari 2 peristiwa yang berbeda menjadi satu peristiwa yang penting. Konjungsi bisa menghubungkan kata dengan kata yang lain dalam suatu kalimat dan kalimat dengan kalimat dalam suatu paragraf.

  1. Verba material

Verba Material suatu kata kerja yang memiliki imbuhan yang didasarkan dari tindakan fisik dan berbagai perbuatan yang dilakukan dengan cara fisik atau peristiwa. Untuk membuat suatu verba material bisa dilihat dari struktur kalimat yang dimulai dari aktor. verba material dan objek sebagai sasaran.

  1. Verba rasional

Verba rasional adalah kata kerja yang berguna untuk menghubungkan antar subjek verba rasional dipakai sebagai pelengkap. Suatu kalimat yang mengandung verba rasional haruskah memiliki suatu pelengkap dan dengan pelengkap, kalimat tidak akan terlihat rancu. Verba rasional harus dipelajari dengan sangat baik, agar pemahaman mengenai teks editorial menjadi sempurna.

  1. Verba mental

Verba mental adalah suatu verba yang biasanya menerapkan suatu persepsi tentang fenomena atau peristiwa dan verba mental selalu ada dalam teks editorial. Contoh kata kerja verba mental sesuai persepsi adalah melihat dan merasa. Contoh kata kerja verba mental sesuai afeksi adalah khawatir. Contoh kata kerja verba mental yang sesuai kognisi adalah mengerti.

Contoh Teks Editorial

  1. Judul : Mafia Sepak Bola Indonesia
  • Tesis

Pada tahun 2019 ada beberapa petinggi organisasi PSSI yang ditangkap polisi, akibat adanya skandal pengaturan skor. Mafia sepak bola Indonesia membuat kondisi pertandingan tak sehat, karena kecurangan bisa muncul dari berbagai sisi. Wasit seringkali menjadi sorotan, karena kinerjanya seringkali tidak seimbang dan memihak salah satu tim.

Suporter sepakbola indonesia memang sangat fanatik dan setiap klub memiliki basis suporter yang besar. Mafia sepak bola menjadi praktek haram yang sudah ada sejak jaman dulu dan adanya mafia sangatlah merugikan suporter, karena dukungannya yang dilakukan dengan hati harus dinodai dengan praktek mengambil keuntungan secara kotor.

  • Argumentasi

PSSI seharusnya menjadi organisasi yang menyelenggarakan turnamen secara profesional dan tidak ada praktek mafia didalamnya. Banyaknya pengurus PSSI lama yang tidak mau turun jabatan menyulitkan generasi muda untuk masuk PSSI. Dengan organisasi yang sehat tentu akan berdampak pada prestasi timnas Indonesia dan para pemain bola bisa bekerja dengan hati yang ikhlas.

Praktek mafia bola di Indonesia sudah mengakar mulai dari liga satu sampai liga-liga dibawahnya dan tak jarang, banyak bentrokan suporter yang diakibatkan keputusan wasit yang tak adil. Perombakan di tubuh PSSI terus disuarakan para suporter, karena semuanya mengharapkan perubahan dan mengharapkan Indonesia berjaya di kancah Internasional. Sejarah mencatat bahwa timnas Indonesia juga pernah mengalahkan berbagai negara besar di dunia sepakbola.

  • Penegasan Ulang

Suporter sepakbola Indonesia terus berharap adanya perubahan penting di tubuh PSSI dan adanya peraturan tegas mengenai anggota PSSI yang nakal. Suporter selalu mendesak pihak pemerintah untuk ikut campur membereskan masalah mafia sepak bola Indonesia di tubuh PSSI dan penangkapan mafia tidak boleh tebang pilih, karena harus didasarkan pada keadilan sepakbola.

Sekian pembahasan lengkap mengenai teks editorial dan semoga semua bahasannya bermanfaat bagi para pembaca.