Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda adalah salah satu ikrar atau sumpah dari para cendekiawan sebagai tonggak sejarah dalam kemerdekaan Indonesia. Tanpa ikrar ini, mungkin sampai sekarang ini akan sulit menentukan cita-cita dan mimpi para pemuda untuk membuat Indonesia menjadi negara dan bangsa yang lebih baik.

Karena ikrar ini, banyak organisasi pemuda yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia bisa bersatu. Sebab memang pada zaman dahulu, ada banyak organisasi-organisasi antar wilayah, yang mana seharusnya bisa bersama-sama membangun Indonesia dan menyongsong kemerdekaannya.

Teks Sumpah Pemuda

Teks sumpah pemuda ada karena sebelumnya telah dirumuskan. Di poin yang selanjutnya akan dibahas siapa saja yang merumuskan, siapa yang mengetikkan, dan siapa yang membacakan ketika rumusannya sudah jadi.

Dalam catatan sejarah ada teks yang menjadi pengumuman atau pemberitahuan atas momentum penting ini. berikut adalah teks yang dibuat oleh anggota-anggota kongres pemuda pada saat itu sebagai pengumuman bahwa teks ikrar yang diucapkan oleh para pemuda sudah tercipta.

TEKS KEPUTUSAN KONGRES PEMUDA INDONESIA 1928

POETOESAN CONGRES PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA

Kedapatan Pemoeda-Pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong Java, Jong Sumatranen Bond (Pemoeda Soematera), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen Pasoendan, Jong Islamieten Bond, Jong Bataks, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia; membuka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober tahoen 1928 dinegeri Djakarta; sesoedahnja mendengar pidato-pidato dan pembitjaraan jang diadakan dalam kerapatan tadi; sesoedahnja menimbang segala isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini; kerapatan laloe mengambil poetoesan:

PERTAMA KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

KEDOEA KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

KETIGA KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.

Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan azas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia; mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannja: kemaoean sejarah bahasa hoekoem-adat pendidikan dan kepandoean; dan mengeloearkan pengharapan soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelanperkoempoelan kita.

Hari Sumpah Pemuda

Hari sumpah pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober di setiap tahunya. Sebab pada tanggal yang sama, kongres pemuda telah di laksanakan dan menjadi kongres yang membuat teks ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda ini lahir.

Kongres tersebut diikuti oleh banyak organisasi yang diikuti pemuda-pemuda di Indonesia. beberapa diantaranya adalah cendekiawan yang memiliki inisiatif yang sama dengan yang dimiliki oleh para pemuda pada saat itu.

Hingga akhirnya pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928, diadakan kongres pemuda untuk menciptakan sekaligus mewujudkan apa yang mereka cita-citakan demi Indonesia yang lebih baik.

Namun kongres tersebut tak serta-merta tiba-tiba ada, oleh para pemuda dalam organisasi-organisasi yang berbeda-beda dan dari berbagai wilayah di Indonesia, kongres tersebut telah direncanakan. Sebelumnya diadakan sebanyak tiga pertemuan dan pada akhirnya di pertemuan terakhir mereka sepakat untuk mengadakan sebuah kongres yang kemudian terealisasi pada bulan Oktober di tahun 1928.

Itulah mengapa tanggal 28 Oktober dijadikan hari sumpah pemuda dan akan terus menjadi peringatan yang sama. Untuk memperingati hari bersejarah tersebut, diadakan upacara dan berbagai agenda nasional supaya setiap pemuda terus mengingat akan ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda. Sebuah sumpah yang berisi janji untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa, tanah air, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Isi Sumpah Pemuda

Mengerti isi sumpah pemuda adalah bentuk kecintaan pemuda terhadap Tanah Air. Tak heran jika isinya selalu dibacakan dalam acara-acara formal nasional dan tentunya saat diselenggarakan upacara sumpah pemuda. Berikut isi teks dari ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda.

Sumpah Pemuda

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Teksnya singkat dan sangat mudah untuk dihafalkan. Artinya pun luas dan jelas bermakna, karena sebagai pemuda Indonesia dengan sikap nasionalisme seharusnya kita menggunakan bahasa Indonesia, bertumpah darah Indonesia, dan mengakui satu bangsa saja yaitu bangsa Indonesia sebagai bangsa sendiri.

Sejarah Sumpah Pemuda

Sejarah sumpah pemuda secara singkat diceritakan sebagai kumpulan pemuda yang berasal dari organisasi yang berbeda-beda memiliki satu cita-cita, yaitu untuk menjadi warga negara yang lebih baik dan menjadikan Indonesia sebagai tanah air yang lebih baik dari sebelumnya.

Berkumpulnya beberapa organisasi pemuda di suatu tempat, memberikan mereka kesempatan untuk sepakat mengadakan kongres. Sebuah kongres yang bisa membuat mereka sama-sama merumuskan sebuah sumpah yang sampai sekarang ini dikenal sebagai ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda.

Poster Sumpah Pemuda

Bermunculan poster sumpah pemuda setiap hari sumpah pemuda diperingati. Artinya, masih banyak orang yang mengingat dan memilih untuk menyemarakkan momen ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda yang telah terjadi berpuluh-puluh tahun silam.

Poster yang bermunculan pun beragam, banyak yang berisi sebagai pengingat atau reminder semangat pemuda yang harus terus membara untuk membuat Indonesia lebih baik meskipun Indonesia sudah merdeka.

Makna Sumpah Pemuda

Makna sumpah pemuda adalah sebagai salah satu tonggak sejarah yang menjadi pergerakan demi terciptanya Indonesia yang merdeka. Ikrar atau sumpah yang dirumuskan dalam kongres pemuda dinilai menjadi sebuah penegasan cita-cita berdirinya bangsa Indonesia.

Puisi Sumpah Pemuda

Bermunculan cukup banyak puisi sumpah pemuda setelah ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda lahir melalui kongres sumpah pemuda. Maksudnya adalah, setelah kongres pemuda diadakan, sumpah tersebut semakin menyebar sehingga diketahui oleh semua pemuda yang ada di Indonesia. setelahnya, mulai bermunculan puisi-puisi tentang ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut.

Salah satu puisi yang bertema ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda adalah puisi yang diciptakan oleh Andu Setiawan. Berikut adalah isi puisinya.

OPINI BANGSA

Karya : Andu Setiawan

Aku pemuda, yah mungkinkah 1 dari 10 pemuda

Nyanyian gema yang selalu terngiang dalam seruan nada pidato soekarno hatta

Di manakah kau, para pengguncang dunia

Untukmu tanggung jawab khatulistiwa memajukan negara penuh fatamorgana dalihnya

Siapakah , akan kah waktu menjawabnya

Entah itu hanya lah opini panjang cita-cita bangsa

Tumpah darah, satu tanah air ,

Indonesia satu bahasa

Atau kalimat bangsa yang satu berjaya

Wajahmu bahkan ragu menggambarkannya

Aku pun tak pernah memintanya

Namun biarkan hela nafas ini berhenti dengan tetap menegaskan kalimat ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda

Agar bangkit semangat dalam jiwa

Padamu , padanya dan semuanya

Tentang sebuah nama yang kita sebut pemuda

Para penuntas mimpi bangsa

Tokoh Sumpah Pemuda

Jika ditotal, ada sebanyak 13 tokoh sumpah pemuda tahun 1928 yang kesemuanya sepakat untuk menggunakan slogan “berbeda suku, agama, ras, untuk satu: Indonesia”. adapun 13 tokoh tersebut diantaranya adalah Soenario, J. Leimena, Djoko Marsaid, Soegondo Djojopoespito, W. R. Supratman, Amir Syarifudin, Kasman Singodimedjo, Muhammad Yamin, Kartosoewirjo, Sie Kong Liong, Mohammad Roem, Ak Gani, dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Soegondo Djojopoespito dipilih sebagai ketua kongres pemuda pada saat itu, kongres tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober tahun 1928. Alasan mengapa beliau dipilih sebagai ketua kongres adalah karena sering mengikuti dan aktif dalam perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia.

Muhammad Yamin berperan dalam merumuskan isi teks ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut dalam kongres tersebut. Pemuda yang berasal dari Jong Sumeteranan Bond ini juga mengusulkan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam teks ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut.

Peran Wage Rudolf Supratman adalah hadir dengan lagu ciptaannya, Indonesia Raya. Lagu ini dimainkan ketika kongres dengan alat musik biola. Amir Syarifudin berperan sebagai bendahara kongres pemuda sekaligus salah satu pahlawan yang terancam hukuman mati selama Jepang di Indonesia. Beliau dikenal banyak menyumbangkan pikiran dalam kongres.

Ikrar Sumpah Pemuda

Ikrar sumpah pemuda berisi sama seperti isi teks dari ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut. Semenjak istilah ‘ikrar’ memiliki arti yang hampir serupa dengan istilah ‘sumpah’, baik ikrar pemuda maupun sumpah pemuda adalah dua hal yang sama.

Isinya, bahwa sebagai putra dan putri Indonesia seharusnya mengakui bangsa Indonesia sebagai bangsa sendiri, mengakui bahsa Indonesia sebagai bahasa persatuan, dan mengakui Indonesia sebagai Tanah Air.

Naskah Sumpah Pemuda

Naskah sumpah pemuda adalah naskah yang dibacakan oleh Soegondo selaku ketua kongres pemuda. Beliau membacakan isi naskahnya tepat setelah ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebutberhasil dirumuskan, tepatnya di hari kedua kongres pemuda yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928.

Peristiwa Sumpah Pemuda

Peristiwa sumpah pemuda adalah perstiwa dua hari yang membuat teks ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut terumuskan. Waktu terjadinya peristiwa ini adalah dua hari yakni tangal 27 dan 28 Oktober 1928. Meskipun diadakan selama dua hari, lokasi yang dipilih adalah dua lokasi berbeda untuk masing-masing hari.

Kongres hari pertama diadakan di Gedung Katholikee Jongelingen Bond. Untuk saat ini, lokasi yang sama lebih sering disebut sebagai Gedung Pemuda Katolik. Sedangkan kongres di hari kedua diadakan di Gedung Oost Java atau gedung yang sekarang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Latar Belakang Sumpah Pemuda

Seperti yang kita tahu, kongres sumpah pemuda telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Masa sebelum Indonesia merdeka. Di tanggal yang sama setiap tahunnya, tanggal tersebut diperingati sebagai hari ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut. Lalu bagaimanakah latar belakang sumpah pemuda ini? Pastinya banyak orang yang mungkin penasaran bagaimana ceritanya sumpah ini bisa ada dan apa yang melatarbelakangi peristiwa ini.

Kongres Pertama

Sumpah pemuda bermula dari inisiatif yang dimiliki oleh para pelajar Indonesia yang sama-sama tergabung dalam Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia atau PPPI. Malahan, tidak hanya para pelajar yang berasal dari daerah yang berbeda-beda saja, saat itu ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut juga dilatarbelakangi oleh para cendekiawan. Terbukti dari tokoh pemuda yang berjumlah 1 orang, beberapa ada yang berasal dari golongan tua.

Setelah ada inisiatif-inisiatif dari para pelajar dan cenedkiawan, mulai diadakan pertemuan-pertemuan untuk mewujudkan cita-cita yang sama. Pertemuan yang pertama diadakan pada tahun 1926. Bukan langsung mendapatkan hasilnya, hasil dari pertemuan ini baru tercipta pada tahun 1927, tepatnya pada tanggal 20 Februari 1927.

Kongres Kedua

Pertemuan yang kedua diadakan pada bulan Mei tahun 1928, dan dilanjutkan pertemuan yang ketiga pada bulan Agustus 1928. Pertemuan yang ketiga ini menjadi pertemuan terakhir.

Kongres Ketiga

Hasil dari pertemuan yang terakhir adalah sebuah kesepakatan untuk diadakannya suatu kongres di bulan Oktober. Dalam pertemuan itu pula, mulai dibentuk susunan panitianya, mulai dari ketua, bendahara, dan posisi-posisi lainnya.

Karena ada banyak organisasi yang hadir dalam pertemuan tersebut, satu orang dari masing-masing organisasi mendapatkan jabatan. Sebab, memang bukan PPPI saja yang mengikuti pertemuan-pertemuan ini, masih ada lagi Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Java, dan organisasi lainnya.

Datanglah bulan Oktober pada tahun 1928, kongres pemuda diadakan selama dua hari yaitu pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928. Isi teks ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut dirumuskan, ditulis, diabadikan, dibacakan bersama, dan kongres ditutup. Kongres ditutup dengan lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman, saat itu digunakan alat musik biola sebagai pengiringnya.

Pada kongres tersebut, dirumuskan isi teks dari ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut yang dikenal sampai sekarang ini. sebuah teks yang berisi tiga sumpah oleh para pemuda, terkait bahasa, bangsa, dan tanah air.

Rumusan teks tersebut dibacakan oleh Soegondo selaku ketua kongres, beliau juga lah yang menandatangani teks sumpah pemuda yang telah dirumuskan. Sedangkan tokoh yang menulis teks adalah Muhamad Yamin.

Artikel Sumpah Pemuda

Bermunculannya artikel sumpah pemuda di internet untuk memudahkan para pemuda generasi-generasi selanjutnya dalam mempelajari ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut. Generasi yang baru bisa dengan mudah mengetahui bagaimana sejarah dari ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut, apa latar belakangnya, dan seluk beluk lain tentang ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut.

Susunan Upacara Sumpah Pemuda

Setiap hari sumpah pemuda (28 Oktober) diadakan upacara untuk memperingatinya di masing-masing instansi, komunitas, hingga organisasi. Seperti misalnya di instansi pendidikan, tak jarang mereka mengadakan upacara ikrar yang diucapkan para cendekiawan muda tersebut untuk memperingati terjadinya kongres yang telah dilakukan beberapa tahun silam.

Ada susunan upacara sumpah pemuda yang telah diatur dan harus diikuti oleh siapa saja yang ingin melaksanakan upacara ini. Jenis upacara untuk memperingati hari bersejarah ini adalah upacara bendera, sifatnya khidmat dan sederhana. Waktu dilaksanakannya adalah pada tanggal 28 Oktober pukul 08.00 sampai selesai. Untuk lokasi, digunakan lokasi terdekat masing-masing pihak yang melaksanakannya.

Adapun susunan acaranya adalah sebagai berikut.

  1.   Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, pasukan diambil alih oleh pemimpin upacara;
  2.   Pembina upacara tiba ditempat Upacara, barisan disiapkan;
  3.   Penghormatan umum kepada pembina upacara;
  4.   Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara siap dimulai;
  5.   Pengibaran bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan ”INDONESIA RAYA”;
  6.   Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara;
  7.   Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara, diikuti oleh seluruh peserta upacara;
  8.   Teks Pembukaan UUD 1945;
  9.   Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928;
  10. Menyanyikan lagu “SATU NUSA SATU BANGSA”;
  11. Penyerahan penghargaan diiringi lagu “BAGIMU NEGERI” (jika ada);
  12. Amanat Pembina Upacara;
  13. Menyanyikan lagu “BANGUN PEMUDI PEMUDA”;
  14. Pembacaan doa;
  15. Laporan pemimpin upacara;
  16. Penghormatan umum kepada pembina upacara;
  17. Pembina upacara berkenan meninggalkan tempat upacara layaknya kegiatan pramuka.
  18. Upacara selesai.

Salah satu bentuk kecintaan para pemuda terhadap tanah air Indonesia adalah dengan mempelajari sumpah pemuda. Cendekiawan berusia muda di zaman dahulu atau masa-masa kongres ini membuktikan kecintaan pada Indonesia dengan merumuskan sebuah ikrar atau sumpah. Ya, sejak zaman dahulu memang masyarakat Indonesia adalah pejuang yang hebat. Sekarang menjadi generasi penerusnya untuk melanjutkan perjuangan tersebut.

Tinggalkan komentar